Taaadaaa!!!
Annyeong chingudeul… Ini FF pertama saia. Mohon maaf apabila ada kata yg kurang nyantol di hanti para penonton #lho?. Eh readers, pada kangen sama aku kan ? #ngarep maka dari itu aku mbuat FF ini. Tapi ini FF berbeda dari FF sebelumnya yg pernah saya post. Mau tau perbedaannya? #enggak. Kalo yg sebelumnya kan karya2 orang laen, nah kalo yg satu ini asli murni dari pikiran saya #kagum…
Eh reader, reader! #toel2 reader. Ada yang tau ttg Cinderella gk? #Gubrak!! Ya taulah, dasar author dodol! #lempar author pke siwon, asik!!
Nah cerita kali ini terinspirasi dari cerita Cinderella, plagiat gak yah namanya? Ga dong, kan cuma ide ceritanya aja yang mirip…plot nya sama sekali berbeda. Tapi kok judulnya Boyfriend? Kayak nama boyband korea aja! Memang!, cast nya adalah member boyfriend yang ganteng dan keren, No Min Woo dan Jo Kwang Min.
so, check it out yooo!!
BOYFRIEND
Author: Cho_Dita
Genre: romance forever
Length: oneshoot
Cast:
No MinWoo
Jo KwangMin
Cho EunHee a.k.a saia yg imut jelita #ditendang readers
Jung SeoJun a.k.a Lala
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Di sebuah sekolah Asrama, ditengah Kota Gwangju, Korea Selatan hiduplah (?) seorang gadis bernama Cho Eun Hee. Eunnie, begitu ia biasa dipanggil sebenarnya adalah seorang anak yang manis, namun sangat –kalau boleh dikatakan- culun! Dia adalah seorang yang maniak dengan komputer dan buku. Tipikal gadis culun yang biasa muncul di komik-komik. Dengan kacamata super tebal dan rambut yang selalu dikepang itu membuatnya selalu menjadi bahan tertawaan teman-teman sekelasnya. Tidak. Bukan cuma dikelasnya, tapi juga disekolahnya. Ia tinggal di asrama karena orang tuanya yang bekerja diluar kota . Tidak ada yang mau berteman dengan seorang gadis aneh sepertinya kecuali satu. Yah, seorang gadis super cantik, imut, lucu, baik hati dan tidak sombong bernama Jung SeoJun. #eneg aq nulisnya…
“Loh? Loh? Kenapa nih?” seru EunHee.
“Huaaaaahhhh!!! Kenapa nih? Yaah!! Nyala dong!! Jebal!!!”
“Yah! Eunnie-ah! Bisa kah kau diam? Kau tidak lihat aku sedang mengerjakan tugas dari Mr. Kim?” sergah Seojun sembari menyipitkan matanya.
“Tapi ini ga mau nyala!!! Gimana dong???” Eunhee mulai terisak-isak sambil terus berusaha menyalakan sesuatu yang sudah menjadi nyawa hidupnya itu #nyawa hidupku kan Kwang Min *dicakar lala
“Lebih penting tugas Mr. Kim tau! Kau tak tau betapa killernya dia? Buntelan soal yang bisa dibilang lebih mirip kamus ini mesti dikerjakan dalam sehari!! Gimana aku ga gila coba? Belum lagi kau meributkan masalah laptop yang tiba-tiba mati itu! benar-benar! Hah! Michigatta!! *Aku bener2 sudah gila*”Seonie mulai frustasi
“Tapi…tapi…ah ottokhae?? Aku kan lagi chating sma my prince!!” Eunhee mnelungkupkan kepalanya, memukul-mukul meja dengan kesal dan mulai bicara yang tak jelas.
“Yah! Dasar laptop sialanl!! Mau ku sembelih ya? Nyala dong!!” tau-tau Eunhee malah marah-marah sendiri sambil memukul laptopnya. Seojun menggeleng-geleng melihat tingkah laku sahabatnya itu. Belakangan ini Eunhee sepertinya menghadapi masa penuh permasalahn. Sering dilihat oleh Seojun, Eunhee yang mondar mandir di jendela gak jelas sambil senyum-senyum mencurigakan, lalu kemudian bersembunyi seolah ia adalah agen rahasia FBI yang sedang mengintai seseorang. Terkadang ia juga melukai dirinya secara berlebihan, bahkan memasukkan kepalanya sendiri ke dalam lemari es dan bergumam hal-hal yang ga jelas. Ada apa ya? Apa dia sudah tidak waras lagi? Masalah cinta kah? #ini aq lagi galau apa emang udah edan sih? ==’
“Kau ini kenapa sih, Eunnie? Aku tau kau memang aneh sejak lahir, tapi…hentikan menyiksa diri sendiri begitu!!” tegur Seojun yang mencoba meghentikan Eunhee yang menjedak jedakkan kepalanya sendiri #gak salah lgi kalo aq memang udah edan ==*
“Habis gimana??? Padahal aku lagi asyik-asyiknyaaaa!! Huaaah!! Umma!!!”
“Yah! Yah!! Ga boleh jeduk-jedukin kepala!! Udah bego ntar tambah bego gimana? Lagian kenapa ga kamu cek dulu? Siapa tau batrai laptopmu habis!”
“Ah benar juga!!” Eunhee bangkit dan langsung mencari charger laptopnya.
“Ah nyala!!!!” serunya kesenangan. Seojun hanya bisa melongo seperti sapi ompong. Kalau saja ia tak punya kesabaran tingkat dewa, ia pasti sudah menggorok leher sahabatnya itu dari dulu.
Seojun melirik-lirik Eunhee, entah apa yang sedang dilakukannya sedari tadi. Sepertinya ia sedang asyik dengan dunianya sendiri.
Yah, tidak ada yang tau tentang kesibukan seorang Cho Eun Hee. Ia sedang chatting dengan seorang yang sangat dikaguminya di dunia maya.
charminprince : ehm begitu? Kalau gitu gimana kita ketemu di d.lite café saja, mau ga? Aku pengen banget ketemu denganmu.
“Huuuahhh!! Dia mau ketemu denganku!!!” seru Eunhee yang langsung membalas dengan kecepatan super.
rindingdong : aku juga!! Kapan??
charminprince : setelah pertandingan basket, mau?
rindingdong : ne, aku tunggu~~
“Huaahahahahaha!!!” Eunhee melompat-lompat kegirangan.
“Yah! Eunnie-ah!! Jangan lompat-lompat begitu!! Nanti kepala asrama mendengarnya! Bahaya tau kalau Mrs. Han datang!!”bentak Seojun
“Ah benar juga!!”
rindingdong : mian~ aku harus tidur! Sebelum kepala asrama datang mengecekku! Bye^^
charminprince : ne. kalau gitu, selamat tidur Eunnie-ah!! Sweet dream ~~
“Seonie, Seonie!! Coba kau lihat!! Lihat! Ppalii!! Dia bilang sweet dream ke aku!!” pamer Eunhee, Seojun memutar bola matanya.
“Kau saja tak tau seperti apa orangnya, siapa tau saja dia itu ahjussi-ahjussi gendut yang gemar dengan gadis-gadis yang masih hijau dan segar! Hiii!!”
“Ah masa sih? Dilihat dari namanya kayaknya dia ganteng deh!”
“Hah? Justru nama ‘charminprince’ itu mencurigakan!! Dia pikir dia pangeran tampan? Menjijikan deh! Ieuh!” Seojun bergidik.
“Apa sih? Kamu nih su’uzhon melulu!! Kalau dia beneran ganteng gimana?”sangkal Eunhee
“Ehm…ga tau ya!!”
“Kalau ganteng, dia punya ku ya!! Kalau ga, baru deh punyamu!! Wkwkwkw!” Eunhee mematikan laptopnya dan menuju tempat tidurnya. Jam sudah menunjukan jam 12 kurang sedikit, sebentar lagi kepala asrama bakal patroli. Kalau menemukan siswa yang masih belum tidur pada jam segini, entah hukuman apa yang bakal mereka terima. Seojun pun mematikan lampu belajarnya dan mengikuti Eunhee pergi tidur.
.
“Kau sudah berumur 17 tahun!! Makanya harus menikah!”
“Aku baru 17 tahun, appa! Jangan bercanda!”
“Justru itu, semakin muda akan semakin mudah menyesuaikan diri dengan kehidupan dunia yang keras!”
“Haha! Lucu! Kenapa sih? Hari ini kan bukan april mop, kan ? Appa! Kau berakting dengan bagus hari ini!”
“No Min Woo, berapa kali harus appa bilang padamu! Kau akan menikah pada usia 17 tahun! Lagipula kau sendiri dulu sudah menyetujuinya kan !”
“Itukan saat aku berumur 5 tahun!! Ga masuk akal!! Ga masuk akal!! Kenapa malah seperti ini?? Aku tidak mau nikah muda! Memangnya ini sinetron apa?”
“Min Woo-ah! Dengarkan umma, kau adalah pewaris harta warisan kakekmu! Kau sudah baca kan surat wasiat beliau? Kalau kau tak menikah sekarang, warisan itu takkan jatuh padamu!” sela ummanya.
Min Woo membuang wajahnya, sulit memang. Terlebih dia sudah membaca surat wasiat kakeknya. Meski dia sempat gondok juga saat membaca surat itu. Gimana ga? Bayangkan saja, siswa SMA yang normal harus menikah muda hanya untuk mendapatkan warisan!! Jika tidak maka warisan itu akan dialihkan pada lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Dengan kata lain, ia takkan mendapatkan sepeser pun dari total kekayaan kakeknya yang bernilai ratusan milyar won itu jika ia tidak punya pedamping hidup ketika usianya menginjak 17 tahun.
“Kalau kau tidak punya pacar, maka bersiaplah dengan calon yang telah kami pilihkan untuk menjadi pasanganmu, Min Woo!” mata Min Woo melebar. Apa kata appanya barusan? Calon yang dipilihkan? Berarti sudah ada orang yang ditentukan.
Pernikahan yang diatur pada umurku yang masih muda ini!! Impianku pada umur 17 tahun ini, yang mau berenang di lautan gadis cantik akankah hancur begitu saja?
“Yo! Min Woo-ah! Sudah bunyi tuh bel nya! Kau tak masuk?” tanya Kwang Min menepuk punggung Min Woo.
“Yah! Kau ini mengejutkanku saja! KKaja!” Min Woo lantas menggandeng lengan Kwang Min.
“Ehm…Min Woo?”gumam Kwang Min
“Ne?”jawab Min Woo
“Sepertinya posisi kita sedang tak enak!” Kwang Min memandang sekelilingnya was-was.
“Hah? maksudmu?” tanya Min Woo tak mengerti.
“Yaa! Lepaskan tanganmu, BABO!! Kalau orang lain lihat nanti kita dikira gay lagi!!” jitak Kwang Min sambil melepas tangan Min Woo #emang dasarnya kwangmin itu kejem ya… PLAK!
“Omona!! Itu Min Woo!!” seru Eunhee tepat ditelinga Seojun. Sejenak, Seojun merasa tuli. Mereka berada di beranda kelas mereka yang ada di lantai dua saat melihat kedua namja tampan itu lewat di lapangan.
“Bisakah kau….” baru saja Seojun mau membalas Eunhee, matanya menangkap sesosok namja ganteng di bawah sana . Jo Kwang Min! Seojun lantas membalikkan tubuhnya. Jantungnya berdegup kencang. Kenapa dia bisa bertemu dengan Kwang Min? Oke, Seojun menyadari pikiran bodohnya. Tentu saja ia pasti bertemu dengan Kwang Min, karena mereka kan satu sekolah!!!
“Tapi…kok? Wajahnya kelihatan muram ya?” gumam Eunhee. Seojun masih membatu mencoba menata detak jantungnya kembali, entah mengapa perasaannya kacau setiap kali melihat namja itu. Perasaan bersalah karena menolaknya kemarin membuat Seojun menjadi aneh dan bahkan tak berani bertemu pandang dengan Kwang Min lagi.
Merasa diperhatikan sebegitunya, tiba-tiba Min Woo berhenti dan menatap ke arah orang yang memperhatikannya sedari tadi.
“Omo!! Dia lihat kesini!!” Eunhee langsung menunduk bersembunyi dibalik tembok, dan tidak lupa menarik Seojun sebelumnya.
“Aigoo! Matanya bertatapan denganku! Aku nyaris berhenti bernapas!” ujar Eunhee sembari mengatur napasnya.
“Seonie??” panggil Eunhee. Hening. Tak ada jawaban.
“Seonie!!” bisik Eunhee lebih keras, dilihatnya Seojun berdiri mematung dengan wajah bengong. Seperti habis lihat hantu saja, Eunhee mencoba menyadarkannya. Ia mengguncang-guncang tubuh Seojun.
“Omo! Kau kenapa Seonie-ah? Jangan bilang kalau kau kena stroke??” panic Eunhee yang langsung mendapat jitakan dari Seojun #sifat kejam trnyata turun temurun ya… BLETAK!
“Babo kau!” kesalnya sambil masuk ke kelas. Eunhee mengikutinya.
“Siapa yang kau lihat? Kim Mi Hoon dari kelas music ya?” tanya Kwang Min.
“Hmm…ne!” gumam Min Woo yang sebenarnya melihat Mi Hoon dari tadi. Seorang gadis cantik yang sangat menyukainya. Pikiran Min Woo mulai melayang-layang #jiah… aq ke PD-an…
Bagaimana jika aku menikah dengannya saja? Toh dia cukup cantik dan menyukaiku! Kalau aku sudah mendapat warisan, dia bisa kuceraikan kapan saja!!
.
“Ganteng kan , Seonie??”
“Ne…ganteng! Tapi…memangnya kenapa kalau dia ganteng?” tukas Seojun malas. Ia jadi badmood sendiri gara-gara melihat Kwang Min tadi.
“Ya ga apa-apa sih! Aku cuma suka ngelihatnya aja!!” Seojun memutar bola matanya dan menggeleng-geleng sendiri.
“Berharap dia jadi pacarkupun rasanya mustahil…” lagi-lagi Eunhee mulai bergumam seenak jidatnya
“Yah! Kenapa Min Woo mau jadi pacarmu? Kau tidak punya kaca? Kau dan dia itu jauh berbeda Eunnie-ah!!”
“Yah! Berharap kan ga masalah! Lagian sebenarnya aku ini cantik, imut, jelita! Tapi gara2 lala yg minta tekuran, yah… apa mau dikata lah!” #ditendang lala k.laut
“Ne…ne…terserah kau sajalah!! Ehm, apa kau lupa tentang si ’charminprince’mu semalam? Si ahjussi itu?”
“Aish! Bukan ahjussi tau!! Masa ahjussi main basket? Ga banget deh!”
.
“Bagaimana kalau kita menikah?” Seojun terkejut akan sebuah suara. Siapa itu? Siapa yang sedang melamarnya di tengah siang bolong begini? Itu pasti lamaran mengharukan dari namja yang diam-diam mencintainya!! Tapi…bukankah ini terlalu cepat? Oke, dia tau kalau dirinya sangat cantik #uek!, tapi bukan berarti ia harus menikah semuda ini! Ia bahkan masih memakai seragam sekolah!! #narsis mode on
“Maaf…tapi…aku masih seko…hah?”
“Menikah? Tapi kita baru 17 tahun, Min Woo-ah!!” ujar seorang yeoja manis bernama Kim Mi Hoon. Seojun lantas bersembunyi dibalik pohon mencoba mencuri dengar pembicaraan serius Min Woo dan gadis itu #ke-GR-an skali kau la -____-
“Kau tau kalau aku seorang pewaris. Dan itu mengharuskanku untuk menikah! Kalau tidak aku akan dijodohkan oleh orang tuaku!” ujar Min Woo pelan
“Daripada menikah dengan yeoja yang ga ku kenal, mending aku…”
“Ga mau!!” tolak Mi Hoon. Min Woo terkejut, ga mau katanya? Dirinya yang sangat tampan itu di tolak oleh seorang yeoja? Itu…benar-benar melukai harga dirinya!! #harga dirimu brapa sih? Sini aq beli… GLLEEGGAARR!!!
“Meskipun aku sangat menyukaimu tapi aku tak bisa menukar kehidupanku untuk menjadi istrimu! Ini terlalu cepat!!” lirih Mi Hoon. Seojun menyentuh dadanya. Ia kagum pada Mi Hoon. Keren juga yeoja itu, berani menolak Min Woo #kalo gak mau, mending buat aq aja tuh Minwoo nya… DUAAK!!
We know what you want… We know what you need…
“Omo!!” ring tone Hp Seojun berbunyi. Dilihatnya di layar, Cho Eun Hee’s calling? Kenapa?
We know what you want … We know what you need… We got what you want… We got what you need…
“Yah!!! Siapa itu??” bentak Min Woo. Seojun lantas mematikan Hpnya.
“Adoh!! Piye ke? ” OMG~ Seojun menutup matanya, tidak tau harus bersikap apa. Mampus dh aq!! Batinnya
“Yah! Kutanya siapa kau? Ayo sini!!” marah Min Woo menyadari seorang yeoja telah mencuri dengar pembicaraannya barusan. Ia harus membungkam mulut yeoja ini sebelum menyebar gossip yang akan menghancurkan ketenarannya di sekolah.
“Hah? Jeongmalyo? Uwow! Aku tak percaya ini!! ” jawab Seojun asal sambil pura pura menelepon
“Hah? Yah! Kau dengar pembicaraan barusan?” Tanya Min Woo
“Aniya!!! Aku ga dengar kok! Memang apa bagusnya mendengar seseorang yang melamar dan di tolak? Itu kan bukan hal yang patut dibanggakan!!” Seojun lantas menutup mulutnya. Apa yang barusan dikatakannya??? NOOOOO!!!!
“MWO??” Min Woo langsung maju mendekati Seojun yang sudah gemetar ketakutan. Kalau sudah begini, Seojun harus menjalankan rencana B! Kaburrrrr!!!
“Berhenti!!!” seru Min Woo yang mengejarnya. Seojun terus berlari tanpa lihat-lihat. Yang jelas ia harus kabur secepatnya.
Braaakk…
“Ah!! Gwaenchana?” tanya seorang namja yang ditabrak Seojun.
“Mian…aku tak…hah? Kau!!!” kaget Seojun mendapati Kwang Min berdiri di depannya sambil meletakkan tangannya seenaknya di bahu Seojun.
“Seonie?” bingung Kwang Min tapi senang.
“Tunggu!!” seru Min Woo lagi. Seojun menggigit bibirnya, ia ga punya pilihan lain. Ia lantas memeluk Kwang Min untuk menyembunyikan wajahnya.
“Eh??? Kau kenapa?” tanya Kwang Min dengan wajah tersipu.
“Aduh jangan-jangan kau dari dulu…? Yah! Jangan begini dong! Aku sudah punya pacar nih, repot nanti urusannya!!” #hayo… pacarnya kwangmin kira2 siapa y…? Apakah diriku? Astaghfirullah… aq kan udah punya Min Woo…
“Sial!! Terlalu ganteng juga dosa ya?? Hahahaha!!” senang Kwang Min menjadi-jadi. #kriik kriikk kriikk
“Eh? Min Woo-ah!! Sedang apa kau?”
“Siapa yeoja itu?” tanya Min Woo seram. Ia mencoba membalik tubuh Seojun.
Umma!!!! Help me!!!!!
“Jangan sentuh! Dia milikku!!” sergah Kwang Min yang lantas memeluk erat Seojun.
“Oh? Baiklah kalau gitu aku cuma ingin katakan satu hal saja pada yeoja ini! mungkin kau bisa sebarkan apa yang kau dengar itu dengan iseng, tapi…aku takkan tinggal diam saja! Kalau kau berani bicara yang ga ga, ku GANTUNG kau!!” bisik Min Woo kejam, kemudian berlalu dari sana . Seojun masih membeku. Gantung? Omo!! Kenapa dia mesti sial begini??
“Seonie? Kau baik-baik saja?” tanya Kwang Min kemudian, menyadarkan Seojun.
“Yaiks!! Sampai kapan kau mau memelukku, hah???” Seojun mendorong Kwang Min sekuat tenaganya sampai Kwang Min terjatuh #eh la! Jgn dibuang ra! Kalo g mau buat aq aja! Aku terima dgn seiklas mungkin… *gabruk!
“Bukannya kau yang memelukku duluan?” kesal Kwang Min.
“Aku?? Memelukmu?? Ngimpi!! Dasar bodoh!!” Seojun lantas berlari meninggalkannya. Yaks!! Kini ia harus merebus semua pakaiannya karena telah berpelukan dengan namja itu. Tidak. Bukan cuma pakaiannya saja, tapi juga tubuhnya harus disterilkan karena telah disentuh makhluk itu!!
Sementara itu, Kwang Min hanya menatapnya dengan pandangan misterius.
“Kenapa kau begitu dingin padaku, Seonie-ah?” bisiknya.
.
“Seeoonniiiiee!!!” seru Eunhee kegirangan. Seojun yang sedang mencuci bajunya hanya mengangkat bahu. Ah satu lagi kehidupan yang damai!!
“Lihat nih!! Ada sayembara!!”
“Mwoga? Sayembara?” bingung Seojun. Kenapa? Kenapa…hari gini masih ada sayembara? Hello!! Ini abad 21 please!! Sayembara? Ga jaman bro!! Kau pikir ini jaman kerajaan? Dasar Dita geblek! #buang Dita k.sungai [harap diabaikan demi kewarasan otak anda, readers]
“Ne, kau tau? Min Woo mengadakan pesta ulang tahun nih!!” Seojun melengos kesal.
“Itu namanya undangan, BABO!!! Sayembara apa lagi?? Ckck!” jitak Seojun.
“Ne…ne…ga apa kan ? Biar lebih berkesan tradisional gitu!” rajuk Eunhee. Ia membaca undangannya berkali-kali.
“Pesta topeng! Kau bakal datang?” Tanya Eunhee.
“Kapan?”
“Minggu depan, malam!” Seojun berpikir sesaat dan menarik napas.
“NO!! NEVER!!!” ujarnya.
“Ah, waeyo??” Seojun terdiam, mana mungkin dia bilang kalau dia tidak ingin bertemu Min Woo karena ia tak sengaja –sebenarnya sih sengaja- mendengar Min Woo melamar gadis lain, dan membuat namja itu murka padanya, kan ? Walau bagaimana juga, Seojun masih punya otak tempatnya berpikir akan hal itu. tidak lucu kan kalau Min Woo tau itu dia, dan menggantungnya di depan umum pada saat pesta ulang tahunnya nanti?
“Pokoknya ga! Lagian…Mrs. Han selalu mengecek kita pada malam hari! Kalau ketahuan kita pergi gimana? Secara kau tau, di sekolah ini yang tinggal di asrama cuma kita dan beberapa orang yang aku tak tau namanya dan…aku tak peduli!”
“Intinya, kalau kita pergi ke sana dan ketahuan! Terus orang tuaku dipanggil, aku bakal langsung dibawa paksa kembali ke Chunahn, kota kecil itu!! siapa mau? Ga ada cowo ganteng tau!!” sungut Seojun berapi-api sambil terus mengucek-ngucek bajunya.
“Aish Seonie…” sedih Eunhee. Dia melipat undangannya dan berbaring di tempat tidurnya dengan lesu. Bagaimana tidak? Ia sangat kecewa kalau tidak bisa datang ke pesta tempatnya seluruh anak keren di sekolahnya datang. Belum lagi makanan yang ada pasti sangat menggiurkan. Min Woo kan anak orang kaya. Tapi…mau bagaimana lagi? padahal ia sudah dapat undangan itu dengan susah payah! Bahkan hampir bertaruh nyawa!!
Siang itu…
“Itu Min Woo!! Wah dia sama Kwang Min lagi!! Mereka cocok banget ya!” seru seorang yeoja.
“Yah kau pikir mereka pasangan gay? Dasar buego!!” jitak temannya #jgn sampe ya allah
“Eh, katanya Min Woo ngadain pesta ulang tahun ya? Udah dengar belum?”
“Pesta topeng itu? tau sih!!”
“Katanya juga, ga bisa masuk tanpa undangan! Benar-benar eksklusif gitu deh, orang biasa mana bisa masuk sembarangan!”
“Hah? Masa sih? Elit banget ya!!”
“Maklumlah! Diakan pewaris!” Eunhee menatap dua yeoja itu bingung, kemudian menatap Min Woo yang berjalan cool tanpa menghioraukan sorakan fansnya ketika ia lewat. Ia mmemasukan jari-jarinya di kantong celananya, lalu dengan gerakan cepat ia melempar kertas mungil berwarna merah itu. Seluruh yeoja mendadak histeris dan memperebutkan undangan yang hanya selembar itu. Tidak ketinggalan dua orang yeoja dan tentu saja Eunhee yang ikut-ikutan pergi ke medan perang demi mendapatkan satu undangan itu. Ternyata, memang tidak mudah. Ia harus bergulat dan bertahan di antara kerumunan yeoja beringas itu. akhirnya, setelah menggigit tangan salah seorang di antara mereka, Eunhee berhasil memenangkan pertarungan berdarah itu.
Eunhee langsung melarikan diri ketika berhasil mendapat undangan itu, sementara para cewe-cewe itu masih saja bertarung tanpa tau mereka sedang memperebutkan apa.
Layar laptop Eunhee menyala, sepertinya ada yang mengiriminya email.
charminprince : sedang apa nona manis?
rindingdong : ah lama tak chatting denganmu…bagaimana kabarmu? Aku sekarang sedang sedih karena tak bisa pergi ke pesta…
charminprince : aku…tidak begitu baik, sedang ada masalah sedikit dengan keluargaku. Kenapa tak bisa pergi ke pesta?
rindingdong : kalau kepala asrama tau aku pergi, dia bisa menggantungku!
charminprince : menggantungmu?
rindingdong : ne, kau tak tau betapa kejamnya Mrs. Han.
charminprince : hmm aku tau..
rindingdong : tau? Kenapa kau bisa tau? Memangnya kau mengenalnya?
charminprince : apa sih yang ga diketahui oleh seorang pangeran sepertiku?^^
rindingdong : …
charminprince : wae?
rindingdong : aniya…aku hanya tidak sabar untuk menunggu bertemu denganmu.
charminprince : jinjjayeo? Kalau begitu tunggu aku di pesta topeng minggu depan ya^^
rindingdong : ne? kan sudah kubilang aku tidak bisa datang!!
charminprince : usahain dong!! Aku ingin bertemu denganmu!! Sebentar saja~
rindingdong : ne…tapi aku ga janji!!
charminprince : aku yang pakai mahkota ya ^^
rindingdong : mwo? Kau bahkan sudah menyiapkan kostummu?
charminprince : khusus untuk bertemu denganmu, nona manis~
Eunhee serasa tak bernyawa lagi membaca tulisan si charminprince, bagaimana tidak? Dia telah menyebut Eunhee nona manis sebanyak dua kali!! DUA KALI!!! Oh OMG~ #jingkrak2
“Apapun yang terjadi, aku harus ke pesta itu!!” tekad Eunhee. Apapun yang terjadi? Yah! Apapun! Kecuali Mrs. Han!! Eunhee menunduk sedih! Bagaimana caranya mengelabui mata Mrs. Han? Apakah ia harus dengan cara kotor menipunya? Aniya…Eunhee mendadak lemas, sebagai anak yang disiplin dan taat pada aturan, mana mungkin dia melanggar peraturan. Tapi…sebentar!! Biasanya tokoh utama dalam FF yang bergenre romance buatan si Dita cantik itu adalah seorang pemberontak!! Jadi gak masalah dong kalau Eunhee memberontak akan peraturan sebentar!! #emang ini FF keberapa? Orang ini FF pertama kok! *nulis ndiri, bingung ndiri
“Maafkan aku umma, appa!! Aku akan jadi kriminal sebentar!!” gumam Eunhee.
.
Seojun menggigit bibirnya, ia merasa begitu bersalah. Sekarang ia tak tau apa yang harus dilakukannya. Semua terasa berbeda. Ia memejamkan matanya mencoba menahan rasa bersalah yang kian menjadi-jadi itu.
“Apa yang harus kulakukan ya Tuhan??” desahnya berulang kali. Akhirnya ia bangkit dari mejanya, menghampiri Eunhee yang sedang menampar-nampar dirinya sendiri. Nampaknya kesedihan karena tak bisa ikut pesta topeng begitu membuat Eunhee terpukul hingga menyiksa dirinya begitu. Tak bisa dipungkiri, ini juga kesalahan Seojun sebagian karena tak ingin pergi.
“Eunnie-ah! Jangan begini!!” pinta Seojun sedih. Mau tak mau, karena perannya disini adalah sebagai sahabat yang baik hati ia harus menenangkan sahabatnya itu.
“Wae? Apa pedulimu?”
“Jangan siksa dirimu begitu…jebal…” Seojun memohon dengan kesungguhan hati. Ia tau Eunhee sangat sedih sekarang, tapi…ia bisa apa? Ia sendiri tak mungkin melawan kekuatan mata elang yang dimiliki Mrs. Han! Seojun mengelus punggung Eunhee, mencoba menegarkannya.
“Apa sih? Kenapa kau sedih begitu?” tanya Eunhee yang kini membalik halaman bukunya. Sekarang dia menarik-narik hidungnya ga jelas.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Seojun.
“Senam wajah! Nih lihat! Kalau kita sering melakukan gerakan-gerakan ini, kita bakal awet muda!!” seru Eunhee sambil menunjuk buku yang sedang ia baca. Seojun menganga, tidak bisa berkata apa-apa. Ia mengerjap beberapa kali.
“Jadi…kau dari tadi…” Seojun mencoba menahan kekesalannya saat dilihatnya Eunhee mengangguk.
“HYAAARRRGHHHHH!!!!” jerit Seojun frustasi.
“Kau kenapa, Seonie-ah? Tau-tau sedih dan sekarang malah teriak-teriak begitu? Kukira kau cewe yang cool, ternyata…”
“Huah!! Stop!! Huh!!” Seojun lantas keluar kelasnya dengan kesal yang berapi-api. Apa-apaan Eunhee? Udah capek-capek dikhawatirin, eh malah senam!! Untuk apa rasa bersalah tadi? Untuk apa rasa sedihnya barusan? Huaaahhh!! Sial!!!
Oke! Cukup Seojun!! Jangan sampai ada orang yang melihatmu seperti ini! kau bisa dianggap orang aneh yang kedua setelah Eunhee!! Bersikaplah normal, seperti biasanya…tapi…
“ARGHHHH!!!!” Seojun meninju pohon di depannya. Ajaib. Pohon itu langsung rubuh seketika.
“Seonie?” panggil seseorang di belakang Seojun. DEG!! Suara ini!!
“Wahahaha! Kau kuat juga bisa merubuhkan pohon taoge ini dalam sekali pukul!!” ejek namja itu lagi. Seojun mengepalkan tangannya.
Jangan berbalik Seojun! Kalau kau berbalik kau hanya akan merusak matamu saja melihat namja jelek itu!!
“Yah! Kau dengar tidak?” namja itu menarik tangan Seojun dan menghadapkannya persis di depannya.
“Omo! Kwang Min!!” bisik Seojun tercekat. Ia lantas memejamkan matanya kuat-kuat. Kwang Min menatapnya bingung.
“Kau? Kenapa menutup mata? Mau minta cium?”
“Bukan bodoh!! Aku sudah punya prinsip untuk tidak melihat yang jelek-jelek!! Bisa-bisa alergiku kambuh kalau melihat wajahmu!” sahut Seojun yang masih memejamkan matanya.
“Alergi? Segitu bencinya kah kau denganku?” tanya Kwang Min –kalau Seojuin tidak salah dengar- suara Kwang Min barusan begitu menunjukkan kesedihan! Apa kata-kata Seojun barusan melukainya? Suara langkah kaki terdengar menjauh, apa Kwang Min sudah pergi? Seojun membuka matanya perlahan. Yep, ia memang seorang cewe kejam sekarang. Ia keterlaluan menolak namja itu. Tapi…bagaimana ya? Kwang Min selalu menyatakan cintanya sejak mereka masih TK!! Bayangkan saja! Bahkan Kwang Min rela masuk sekolah yang sama dengan Seojun agar bisa selalu bersama yeoja yang disukainya itu #busyyett dah…. Kejem bgt sih lu la… HUUAA~ *nangis kejer
“Apa…aku…keterlaluan?” bisik Seojun seorang diri. Yah, meski sebenci apapun dia dengan namja itu. Tapi, kalau mendengar pernyataan cinta yang sudah 147 kali di ucapkan Kwang Min sejak TK hati siapa yang ga bakal luruh?
“Tentu saja tidak!!” senang Kwang Min yang tiba-tiba muncul di hadapan Seojun membuat gadis itu nyaris melompat saking kagetnya.
“Seonie-ah! Aku sudah mengenalmu sejak TK, mana mungkin aku terluka dengan kata-kata kejammu itu!” Seojun berbalik, sekarang ia malah menyesal sudah mengkhawatirkan perasaan Kwang Min #kwangmin… kau baik sekali… hiks… *terharu
“Seonie-ah!!” bisik Kwang Min manja.
“Apa sih!! Dasar menyebalkan!! Cepat katakan tujuanmu dalam waktu 30 detik!!”
“Aku hanya ingin memberimu ini!” Kwang Min menyodorkan kertas berwarna merah itu. tanpa melihat isinyapun Seojun tau apa isinya. Itu pasti undangan ulang tahun Min Woo!!
“Jo Kwang Min yang bodoh, dengarkan aku ya! Aku TAKKAN pergi kesana, APALAGI BERSAMAMU!!!” tandas Seojun sambil berlalu.
“Tunggu!!” Kwang Min mengejar Seojun yang terus berjalan tanpa menghiraukannya.
“Yah! Jangan lari kenapa sih?” seru Kwang Min yang masih mengejar Seojun. Seojun langsung berlari secepat-cepatnya menghindari namja gila yang mengejar-ngejarnya ini.
“Kenapa kau menghindariku terus sih? Memangnya aku ini virus?” tanya Kwang Min yang berhasil menyusul Seojun. Seojun menggembungkan pipinya. Ia lantas menendang kaki Kwang Min hingga terjengkal.
“Argh!! Yah tunggu!!” Kwang Min mencoba bangkit dan mengejar Seojun lagi.
“Yah! Katakan! Kenapa kau menghindariku?!” suruh Kwang Min saat ia berhasil menyusul Seojun.
“ANDWAE!!”
“Yah!! Tell me tell me tell me now!!” sahutnya dengan tatapan sangar
“Nooo!!! Menjauh!! Lenyap sana !!” jerit Seojun sambil terus mempercepat larinya.
“Jangan-jangan kau suka padaku? Makanya kau menghindariku seperti ini! ya kan ? Jujur aja deh!!” paksa Kwang Min. ia terus berusaha mengimbangi kecepatan Seojun, tanpa terasa entah sudah berapa lapangan mereka berlari. Napas Seojun tersengal, ia lelah.
“Jangan dekat-dekat!! Kau kan sudah punya pacar! Pergi sana ! MINGGAT!!!” jerit Seojun lagi sembari mendorong-dorong Kwang Min agar menjauhinya.
“Aku bohong waktu itu!! Habis kau tak pernah mau menerimaku! Padahal kan kau tak buta dan tuli akan pernyataan cintaku!” balas Kwang Min.
“Aku…” Seojun terdiam sejenak.
“Kau kenapa?” Kwang Min ikut-ikutan berhenti.
“Aku lelah!!” brukk!! Dan Seojun pun terjatuh.
“Seonie!!!” Kwang Min lantas memapah tubuh Seojun yang ambruk.
“Aku menyukaimu…kenapa kau tak pernah sadar sih!!” Kwang Min memeluk Seojun. Yah begitulah namanya kalau lagi jatuh cinta! Dunia serasa milik berdua, yang lain cuma ngontrak!! Buktinya, meski menjadi tontonan gratis Kwang Min tetap cuek dan masih memeluk Seojun yang tidak sadar akan situasi mereka karena kelelahan #oh so sweet I like that! *ala Minwoo di mv boyfriend
Plok Plok Plok!!
Mr. Jang, guru olahraga bertepuk tangan seraya mendatangi dua sejoli yang tengah asyik berpelukan itu.#asik palelu? Timpuk Dita pke batu*
“Bagus sekali! Saya tak menyangka sama sekali kalau kalian berdua berbakat menjadi sprinter! Kalian telah memecahkan rekor yang ada di sekolah ini! apa kalian mau ikut kejuaraan nanti?” tanya Mr. Jang.
“Oh tidak bisa Mr. Jang!! Mereka sudah saya rekrut menjadi anak buah saya! Kwang Min, Seojun kalian harus menyumbangkan partisipasi kalian untuk teater tercinta kita ini. Ayo, dengan seni kita bangkitkan gairah hidup menuju cinta dan keabadiannya!!” Mrs. Gong muncul entah dari mana dan mulai berpetuah tentang seni, cinta dan semacamnya.
“Tidak bisa Mrs. Gong! Saya yang melihat mereka duluan!! Mereka harus menjadi sprinter, sayang sekali kalau bakat terpendam mereka hanya untuk klub teater!”
“Loh terus kenapa? Mereka itu sudah tercipta untuk melahirkan seni! Anda tidak lihat bagaimana indahnya romantisme kedua insan ini? Mereka bahkan bisa meniru acting pemain film Bollywood dengan baik!! Mereka berbakat menjadi artis!!”
“Tidak! Mereka itu lebih baik menjadi sprinter!!”
“Artis!!”
“Sprinter!!” sementara kedua guru ini masih saja bertengkar, Kwang Min menarik Seojun dan pergi dari sana diam-diam.
“Kau baik-baik saja?” tanya Kwang Min khawatir. DEG!!
Apa ini? apa yang terjadi padaku?? Umma!! Kenapa aku jadi segugup ini? Seojun!! Please! Dia itu Kwang Min!! kenapa kau jadi berdebar-debar hanya karena namja ini??
“Yah! Kau baik-baik saja?” tanya Kwang Min lagi, ia merengkuh wajah Seojun memastikan gadis ini baik-biak saja. Tatapan matanya makin membuat dada Seojun sesak #lala mesti udah mati dulu tah… kalo gak ngiler dulu mesti… --‘
“A…aku…ingin…minta….tolong!!”
.
Hari demi hari telah dilalui, tanpa terasa Eunhee semakin dekat saja dengan charminprince nya itu. Mereka bercerita dan berbagi tentang apa saja. Aneh bukan? Padahal mereka sama-sama tak pernah melihat satu sama lain! Tapi hubungan mereka itu sangat dekat. Berbagi suka dan duka, curhat-curhatan bahkan sampai hal yang ga penting sekalipun mereka obrolkan juga. Semisal ‘apakah kau lihat bintang di sana ? Aku ingin sekali mengukir nama kita disana’ atau ‘kau lihat? Awannya pergi…aku akan merindukan awan itu, sama seperti aku merindukanmu’ atau ‘bagiku kau seperti sisir, kenapa? Karena tanpa kau hidupku berantakan!’ dan kalimat sejenisnya yang bikin Dita jadi mual nulisnya (?) Singkatnya hubungan mereka itu seperti orang pacaran gitu deh.
Lalu, tibalah hari dimana pesta ulang tahun Min Woo yang megah itu akan dilaksanakan. Sebenarnya itu adalah pesta ulang tahun sekaligus pertunangan Min Woo dengan seorang gadis pilihan orang tuanya. Tapi, tentu saja hal itu dirahasiakan dari Min Woo.
“MWO?? Kalian bicara apa? Aku takkan bertunangan!! Jangan bercanda!!” marah Min Woo saat orang tuanya memberi tau tentang hal itu.
“Min Woo-ah!! Hari ini notaris akan datang! Kalau pada saat usiamu 17 tahun dan kau masih belum punya istri, kita tidak akan mendapat warisan itu!!” sahut appanya.
“Lagipula dia adalah seorang pewaris juga, Kwon Min Tae!! Dia juga…lumayan cantik kok! Kau takkan menyesal!” #Min Tae : Tae Min. Lho?
“Aku sudah punya pacar!! Jadi kalian tak berhak mengatur kehidupanku!!” bentak Min Woo lepas kendali. Ia masuk kedalam kamarnya. Min Woo menyentuh keningnya, tampak seraut kebingungan menghias wajah tampannya. Kemudian ia menghempaskan diri di atas kasurnya. Ia memejamkan matanya, pikirannya mengawang seakan memutar ulang kejadian tadi.
“Aku…tak bisa…bersikap sok baik begini…berlagak menjadi anak yang berbakti…ini hidupku! Biar aku yang memutuskan!!” dengan emosi yang meluap Min Woo berdiri dan menghempas semua benda yang ada di atas meja belajarnya. Ia memegang kepalanya seakan menjaga agar tidak meledak. Setetes, demi setetes air matanya mengalir. Bahunya terguncang, kini ia terisak. Siapa bilang laki-laki tak boleh menangis? Kemudian ia tertawa sakartis. Entah siapa atau apa yang ia tertawakan.
Min Woo bangkit menambil laptopnya. Ternyata ada pesan!
rindingdong : sampai ketemu nanti malam ~~
Min Woo tersenyum, ah betapa yeoja yang tak dikenalnya ini membuat dirinya bahagia. Siapapun itu, gadis ini sukses membuat Min Woo jatuh cinta! #siapa dulu dong… ahahhah *ketawa gak jelas
.
“Pergilah! Aku akan membantumu!” ujar Seojun. Ia membantu Eunhee merapikan dandanannya. Ia menggulung rambut Eunhee, memakaikan lensa, dan anting-anting mutiara favoritnya. Dan sekejap saja, Eunhee menjadi tampak sangat berbeda. Ia cantik!! Orang-orang takkan mengenalinya sekarang! Tinggal satu! Topeng! Eunhee memakai topeng biru keemasan dengan pola kodok itu dan sempurnalah ia malam ini!
“Ingat! Sebelum jam dua belas malam, kau harus sudah kembali!! Aku akan menjemputmu!!” Seojun mengingatkan. Eunhee mengangguk. Ia pun berangkat. Di tengah perjalan ia berpikir.
“Hmm rasanya aku seperti Cinderella saja!!” gumamnya pelan sambil tersenyum-senyum senang. Sesampainya disana, pintu ruangan sudah di tutup.Eunhee jadi sedikit ragu untuk masuk! Ia menyerahkan undangannya pada penjaga yang ada kemudian masuk ke dalam ruangan yang luas itu. hening sesaat saat dia menuruni tangga ke lantai dansa. Semua mata memandangnya takjub –meski ia menggunakan topeng - tetap tak bisa menutupi kecantikannya. Eunhee mencari sosok seorang pangeran dengan mahkota di kepalanya. Matanya terpaku akan seorang namja yang menatapnya. Ia berdiri di tengah-tengah ruangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar